Punya ide untuk Indonesia?
Ikutan '+' Project aja dari Philips!
Ide saya untuk Indonesia adalah untuk meningkatkan akses layanan kesehatan,
judulnya 'Tabungan Ibu'.
Kenapa Ibu?
Wanita dan khususnya seorang Ibu, sangat menarik perhatian dan juga kepedulian saya sebagai praktisi di bidang kesehatan.
Angka kematian Ibu di Indonesia (sebagai salahsatu indikator kesehatan) merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara.
Sayangnya, angka kematian Ibu yang tinggi ini bukan gara-gara kita (Indonesia) gak punya tenaga dokter/bidan yang handal.
Dokter/tenaga kesehatan kita tidak kalah pintar dan handal dibanding tenaga kesehatan di negara maju, dalam hal menangani pasien. Tapi teteup aja angka kematian Ibu kita tinggi walaupun makin banyak orang masuk sekolah dokter/bidan.
Rasio tenaga kesehatan yang tidak berimbang dibanding jumlah pasien yang harus dilayani dan distribusi sebagian besar tenaga kesehatan yang tidak merata (perkotaan > pedesaan) menyebabkan beratnya beban kerja para tenaga kesehatan di Indonesia.
Salahsatu penyebab lainnya, menurut pengamatan saya adalah karena sistem pembiayaan di Indonesia.
Saat ini sistem pembiayaan di Indonesia sebagian besar (60-80%) masih dibebankan pada pasien (user fees/ out-of pocket payment).
Ini berbeda dengan sistem pembiayaan di negara-negara yang lebih maju dimana hampir semua orang dicover oleh asuransi kesehatan (universal coverage).
Dampaknya tentu saja sangat jauh berbeda.
Pengalaman saya sewaktu sekolah di Belanda/Denmark (yang menerapkan sistem universal coverage) ketika jatuh sakit, saya gak usah mikir-mikir dapet duit dari mana kalau mau berobat ke dokter.
Karena toh dengan adanya asuransi kesehatan, bisa dibilang saat berobat ke dokter jadi gratis.
Obat masi harus dibeli sih, tapi kan lumayan kalau layanan kesehatan sudah ditanggung negara.
Berbeda dengan pengalaman sewaktu di Indonesia, ketika saya sakit mata dan harus dilakukan operasi kecil- saya harus keluar duit dari kantung sendiri karena asuransi dari kantor sudah habis masa berlakunya.
Masih mending saya punya uang untuk biaya berobat, dan juga kalau diobati sama kolega suka dapet harga 'diskon'.
Tapi gimana dengan mereka-mereka yang gak mampu?
Orang dari kalangan ekonomi lemah umumnya menghindari ke praktek dokter, bukan karena mereka gak percaya dokter, tapi karena ke dokter identik dengan mahal!
Makanya bisa dibilang pengobatan alternatif (contohnya dukun) sangat 'menjamur' dan diterima di Indonesia, karena itulah solusi layanan kesehatan buat mereka yang gak mampu pergi berobat ke dokter.
Solusi yang saya tawarkan disebut Tabungan Ibu, karena memang khusus untuk wanita atau Ibu yang telah mempunyai anak.
Kalau seorang Ayah, punya uang lebih, biasanya akan dia habiskan untuk beli rokok, atau sesuatu yang sifatnya menyenangkan kepentingan pribadi.
Kalau seorang Ibu, punya uang lebih, biasanya akan dia habiskan untuk kepentingan keluarga/ anak-anaknya. Seorang Ibu secara alamiah memang punya sifat/ jiwa yang rela berkorban.
Oleh karena itu, dengan adanya tabungan Ibu, saya harapkan akan lebih banyak kaum ibu dan anak-anak yang bisa mendapat akses layanan kesehatan.
Ini bukan sesuatu yang mustahil, di Indonesia yang jumlahnya 236 juta penduduk ini, kita punya potensi yang besar untuk sebuah perubahan.
Silakan baca tentang ide saya, dan vote untuk mendukung perbaikan akses kesehatan bagi mereka yang tidak mampu ^^
Tabungan Ibu: Solusi alternatif untuk pembiayaan kesehatan
No comments:
Post a Comment